Sinergi Lintas Sektor: BPSI Rawa Hadir dalam Rakor Cetak Sawah Kalsel
Banjarbaru, 26 Agustus 2024 – Balai Pengujian Standar Instrumen Pertanian Lahan Rawa (BPSIP Rawa) turut berpartisipasi dalam Rapat Koordinasi (Rakor) Kegiatan Cetak Sawah yang digelar di Dinas Pertanian dan Ketahanan Pangan (PKP) Provinsi Kalimantan Selatan pada Senin, 26 Agustus 2024. Rakor ini dihadiri oleh berbagai instansi penting di tingkat provinsi, termasuk Kepala Dinas PKP Provinsi Kalimantan Selatan, Bappeda, Dinas PUPR, Dinas Kehutanan, Dinas Perkebunan dan Peternakan, Dinas ESDM, Kanwil BPN, BWS Kalimantan III, BPKHTL, serta Fakultas Pertanian ULM. Selain itu, turut hadir pula UK/UPT Kementerian Pertanian di Kalimantan Selatan dan Tim Task Force Perluasan Areal Pertanian Kementerian Pertanian.
Rapat koordinasi ini bertujuan untuk membahas Program Cetak Sawah Rakyat (CSR) di Provinsi Kalimantan Selatan sebagai salah satu upaya strategis untuk mendukung peningkatan produksi pangan nasional. Dalam paparannya, Tim Ahli Menteri Pertanian, Hendri Sosiawan, menekankan pentingnya peningkatan produksi pangan nasional di tengah tantangan global yang mempengaruhi ketahanan pangan dunia. Kementerian Pertanian telah meluncurkan beberapa program utama untuk mencapai tujuan ini, di antaranya Program Peningkatan Areal Tanam (PAT) melalui Optimasi Lahan Rawa, Pompanisasi, dan Tumpang Sisip Padi Gogo pada tahun 2024, yang akan disusul dengan Program Pencetakan Sawah Baru (Cetak Sawah Rakyat, CSR).
"Program cetak sawah ini diperlukan untuk mencapai cita-cita kedaulatan pangan Indonesia," ujar Hendri. Kalimantan Selatan telah ditargetkan untuk membuka 500 ribu hektar sawah baru melalui program CSR. Program ini akan melibatkan berbagai kelompok masyarakat, termasuk kelompok tani, lembaga swadaya masyarakat, pesantren, dan kelompok masyarakat lainnya, dengan syarat lahan minimal 5 hektar dan memiliki sumber air. Selain itu, lahan yang diusulkan harus berada di luar kawasan hutan dan tidak dalam status sengketa (clean and clear). Dilaporkan potensi lahan untuk CSR di Provinsi Kalimantan Selatan sekitar 634 ribu hektar.
Seluruh elemen yang hadir pada rakor tersebut berkomitmen untuk melakukan penyusunan perencanaan kawasan yang diusulkan untuk CSR dan memastikan lahan tersebut bebas dari permasalahan lahan. Inventarisasi kebutuhan data spasial serta penapisan data dan informasi spasial juga akan dilakukan untuk mendapatkan gambaran luas dan sebaran CSR yang lebih akurat.
Dalam kunjungannya baru-baru ini ke Kalimantan Tengah, Menteri Pertanian Andi Amran Sulaiman menegaskan, "Dengan potensi lahan rawa yang dapat menjadi lahan pertanian produktif, kita yakin dapat membangun lumbung pangan yang juga akan memasok beras ke Ibu Kota Negara."
Melalui rakor ini, diharapkan upaya percepatan cetak sawah di Kalimantan Selatan dapat berjalan dengan baik dan memberikan kontribusi signifikan terhadap ketahanan pangan nasional. (MAS)